BAB
I
PENDAHULUAN
A. Dasar
teori
Oseanografi
berasal dari dua kata yaitu osean dan
graphos. Osean berasal dari bahasa yunani “oceanus” yang berarti laut dan
graphos yang berarti gambaran atau deskripsi. Jadi oseanografi adalah ilmu yang
mempelajari segala aspek dari samudera
dan lautan. Secara sederhana osenografi dapat diartikan sebagai gambaran
tentang laut dalam bahasa lain,
oseanografi dapat diartikan
sebagai studi penjelahan (eksplorasi)
ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya. Laut adalah bagian hidrosfer dan bagian gas
yang disebut atmosfer. Sementara itu bagian yang berkaitan dengan sistem ekologi seluruh
makhluk hidup penghuni
planet bumi dikelompokkan
ke dalam
biosfer.
Para
ahli oseanografi mempelajari berbagai topik
termasuk organisme. Seperti samudera,
ombak, dan dinamika fluida geofisika, lempeng tektonik, dan geologi dasar laut, serta aliran
berbagai zat kimia dan sifat fisik didalam samudra terdapat batas-batasnya.
Arus
laut adalah proses
pergerakan masa air menuju keseimbangan yang menyebabkan perpidahan horizontal
dan vertikal
massa air. Gerakan
tersebut merupakan resultan dari beberapa gaya yang berkerja dan beberapa faktor yang
mempengaruhinya.
Salinitas
adalah kadar garam yang terdapat dilaut dan biasanya dihitung berdasarkan gram.
Satu Kilogram air laut terdapat 35 gram garam yang dilarutkan. Air laut mengandung 3,5% garam, gas-gas
terlarut, bahan-bahan organic dan partikel-partikel tak terlarut. Salinitas air
lait tergantung pada perbedaan faktor-faktor yaitu: penguapan,
pendinginan, pengendapan, muara sungai,
dan pembekuan.
B. Tujuan
Adapun
tujuan observasi ini adalah untuk mengetahui alat-alat apa saja yang digunakan,
mengukur arus laut, kadar garam (salinitas), oksigen air laut, angin laut,
keasaman, dan mengetahui daya hantar listrik
air laut.
C. Waktu
Dan Tanggal Observasi
Adapun
peleksanaan
observasi ini adalah :
Hari :
Kamis
Tanggal : 23 desember 2010
BAB II
PROSEDUR KERJA
A. Alat dan Bahan
Adapun
alat dan bahan yang digunakan adalah
1. Quating
grid
2. sicidisk
3. Refaktor
meter
4. Currenmeter
5. Thermometer
infrared
6. Anemometer
Printing
7. Deo
meter
8. Konduktifitmeter
9. Ph
meter
10. Anemometer
11. Kertas
Lakmus
B. Cara
Kerja
1. Quating
grid
Letakkan kedalam air laut alat ini sampai mengapung.
Kemudian quating grid akan dibawa arus air laut atau angin. Cara menghitungnya
dimulai dari titik awal kita letakkan alat ini, sampai dimana arus
memindahkannya. Dengan menggunakan rumus:
2. Curen
meter
Alat
ini digunakan mengukur arus yang deras seperti arus sungai. Alat ini diletakkan
kedalam arus dengan posisi miring dan kemudian akan keluar angkanya, berapa
arus sungai itu.
3. Refaktrometer
Letakkan
air setetes menggunakan pipet tetes, kemudian ditutup dan diarahkan ke
matahari, akan keluar kadar garamnya.
4. Saicidisk
Celup
ke dalam air laut sampai batas ke dalaman, kemudiann alat akan lenyap atau
hilang kemudian di ukur.
5. Thermometer
infrared
Mengarahkan
alat tersebut pada suatu benda, dan akan keluar nilainya.
6. Anemometer
printing
Arahkan
alat tersebut pada arah angin dan kemudian akan keluar nilainya.
7. Deometer
Celupkan
alat ke dalam air secara stabil agar oksigen di dalam air bias masuk. Oksigen
yang ada tidak pernah stabil karena oksigen yang ada di luar akan masuk kedalam
dan yang di dalam akan keluar.
8. Konduktifitimeter
Alat
yang ada juga dicelupkan ke dalam air dan akan keluar berapa jumlah nilainya.
9. Ph
meter
Hidupkan
alatnya, kemudian masukkan alatnya ke dalam air, dan lihat berapa nilainya.
10. kertas
lakmus
Celupkan
kertas lakmus ke dalam air, setelah itu
kipas-kipaskan kertasnya, kemudian kita lihat warna yang mendekati warna kertas
yang sudah di basahi air, apabila sudah mendekati salah satu warna, kemudian
lihat berapa nilainya.
11. Anemometer
Arahkan
benda atau alat ini kea rah angin kemudian akan
keluar nilainya.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Analisa
Hasil Praktikum
Dalam
observasi ini, lokasi yang di tuju adalah
Tanah Unsyiah. Dalam observasi ini ada beberapa alat yang digunakan yang
telah di jelaskan pada Bab II sebelumnya. Berdasarkan analisa penulis kadar
garam (salinitas) yang terdapat dalam laut adalah 40 mil, oksigen yang terdapat
pada air laut tidak tetap, oksigennya sekitar 5,18 detik, sedangkan
konduktifitasnya adalah 50,0 m
s/cm, serta keasaman yang ada pada air adalah 8.278 ph, dengan suhu 2,88oc.
B. Manfaat
Observasi
1. Kemudahan
Kemudahannya
adalah mudah dalam menggunakan alatnya, dan sangat mudah dalam meghitung
nilai-nilai yang ada pada alat-alat observasi.
2. Kesulitan
Kesulitannya
dalam pengukuran Quating grid, karena alat ini harus di letakan pada kedalaman
setinggi pinggang dan dalam pengukurannya sangat rumit.
BAB IV
KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan dari observasi ini adalah :
1. Oseanografi
adalah ilmu yang mempelajari tentang gambaran atau deskripsi laut.
2. Arus
Laut adalah proses pergerakkan massa air menuju keseimbangan yang menyebabkan
perpindahan horizontal dan vertical massa air.
3. Salinitas
adalah kadar garam yang ada di laut
4. Alat-alat
yang digunakan adalah : anemometer printing,quating grid, sekcidisk,
anemometer, thermometer infrared, deometer, curren meter, konduktifitimeter, ph
meter, kertas lakmus, dan refaktor meter.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar